ARUS
SANG PENCINTA
Karya
: Putri Hendria Maulina
Bagai batu tak berbentuk
Gagal terpahat
Oleh tangan
Sang
Pecinta
Terbawa arus
Oleh angin yang tak selamanya benar
Berat terangkat
Ringan terhempas
Hingga tak ada pegangan
Pada tiang sang
menyangga
Terombang-ambing
Bagai
perahu terbawa ombak
Sedikit salah
Tenggelam
sudah…
Makna
: Setiap mengambil keputusan haruslah berhati-hati, karena jika tidak kita akan
menyesal dengan keputusan yang diambil secara gegabah dan sebagai seorang manusia
kita harus memiliki prinsip dalam menjalani hidup.
Senyum Bertopeng
Wajahku berpaling, terangkat ke atas
dan tak lagi melihat.
Siapa yang ada disana?
Pentingkah aku tahu?
jika dialah yang mengubah bunga
menjadi bangkai
dan merebahkan sandaran jatuh
terhempas
terbenam ke dalam lumpur,
tak terlihat, hitam, kelam, tak
berbentuk lagi.
Sehingga tak ada alasan
kupertahankan
kelingking yang tadinya terangkat ke
atas
begitu erat, tak tergoyahkan.
Siapa
yang sangka dia?
yang sudah habiskan pagi dan malam
bersama
tahu segala kilauan dan kegelapan
yang kini menari di atas panggung
dusta
berperan dengan dialog pengkhianatan
sang manusia bertopeng
pemasang senyum tanpa dosa
yang dahulu dengan bangga
mengaku sebagai teman,
ya, teman sejati yang kini telah
mati
terkubur
menjadi kenangan
jauh
tak terjangkau
di
dalam
hati
!
Putri Hendria Maulina
Tema : Pengkhianatan
Seorang Teman
Makna : Seseorang yang
tidak habis pikir atas pengkhianatan dan kebohongan yang dilakukan oleh
temannya, yang dia rasa sudah sangat mengerti dia. Sehingga membuatnya sulit
untuk memaafkan atas kesalahan yang telah dilakukan temannya itu.
No comments:
Post a Comment